ARSENAL. Diberdayakan oleh Blogger.

Select Your Language

Jumat, 17 Februari 2012

Perpisahan Ini Memang "Pahit", Henry...




MILAN, KOMPAS.com - Bagi banyak orang, perpisahan merupakan momen yang tak mengenakkan. Untuk waktu yang cukup lama, kita tak akan bersama dengan sesuatu atau seseorang yang kita cintai. Bagi Thierry Henry, pahitnya perpisahan dirasakannya pula pascalaga Arsenal versus AC Milan di leg pertama babak16 besar Liga Champions di Stadion Giuseppe Meazza,  Rabu (15/2/2012).

Tetapi ini bukan sekedar soal momen terakhirnya bersama Arsenal. Perpisahan kali ini sangat terasa pahitnya ketika tim berjuluk "The Gunners" itu disikat 0-4 oleh "I Rossoneri" pada laga terakhirnya sebelum pulang ke klub asalnya, New York Red Bulls, yang akan memulai musim Major League Soccer (MLS).

Manajer AC Milan, Massimilliano Allegri, tak main-main dengan ambisinya sebelum pertandingan. Dia ingin memberi kado perpisahan "terburuk" kepada pemain yang dijuluki "King Henry" itu oleh para publik Emirates saat masih berstatus pemain Arsenal.

Henry yang masuk untuk menggantikan Theo Walcott di babak kedua tak bisa mencetak satu pun gol dalam laga ini, seperti yang terakhir dilakukannya di laga terakhir bersama Arsenal saat menghadapi Sunderland di Premier League. Kali ini, dia dipaksa rela melihat klub yang membesarkan namanya dibobol empat gol tanpa balas.


Tak semanis "comeback"

Henry harus tegar menerima kenyataan pahit ini meski dia banyak memberikan nuansa baru bagi permainan Arsenal di masa awal bergabung. Kehadirannya kembali, meski berstatus pinjaman, di Arsenal membuat tim makin tajam. Selama dua bulan dipinjam, Henry banyak menciptakan kenangan manis.

Dia telah membuat "comeback" yang luar biasa mulai dari bangku cadangan. Pemain berusia 34 tahun ini berhasil membawa Arsenal unggul 1-0 atas Leeds United pada putaran ketiga 3 piala FA di puluhan ribu fanatik "The Gunners" padahal belum sampai sepuluh menit bermain.

Pemain yang besar di Arsenal sejak 1999-2007 ini juga membuat kado perpisahan yang begitu manis di ajang Premier League. Golnya menjadi penentu kemenangan Arsenal atas Sunderland dengan skor 2-1. Gol di masa injury time babak kedua itu mengubur harapan publik Sunderland untuk memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka dalam lima pertandingan terakhir.

Sayangnya, dia tak mampu meneruskan kenangan manis itu hingga akhir. Dia malah harus menerima pil pahit karena harus kembali melihat pejaga gawang Arsenal, Wojciech Szczesny memungut bola dari gawang untuk kedua kalinya.

Ini merupakan kado penutup terburuk bagi Henry. Pahitnya perpisahan dan kenyataan yang pahit membuatnya harus mengakui bahwa perpisahan ini memang pahit, Henry...

"Henry Tetap Idola Arsenal"


 
 
MILAN, KOMPAS.com - Pemain belakang AC Milan, Philippe Mexes, mengatakan bahwa Thierry Henry tetap menjadi pemain idola di Arsenal meski gagal meraih kemenangan dalam laga melawan AC Milan pada leg pertama Liga Champions di San Siro, Kamis (16/2/2012). Arsenal malah takluk 0-4. Namun demikian, Mexes tetap memuji permainan Henry di laga terakhirnya itu.

"Kita semua memberi pujian tebaik untuknya. Saya adalah orang pertama yang mengucapkan selamat kepadanya. Dia adalah contoh untuk kita. Dia adalah idola Arsenal," ujar Mexes seperti dilansir dari Goal.

Henry datang ke Emirates Stadium dengan status pemain pinjaman dari New York Red Bulls. Dia berhasil mencetak dua gol dalam empat pertandingannya bersama Arsenal. Hal itulah yang membuat Mexes memuji rekan setimnya dalam timnas Perancis itu.

"Dia memiliki keberanian untuk kembali dan memberikan kontribusi untuk Arsenal. Dia pemain luar biasa. Ini sedikit menyedihkan baginya. Tetapi saya tidak berpikir dia akan menyesali apa yang terjadi. Fans Arsenal dan rekan-rekan setimnya dapat mengucapkan selamat kepadanya. Ini luar biasa," ujar Mexes.
 

Kado Perpisahan Henry untuk Arsenal


LONDON, KOMPAS.com — Thierry Henry ingin memberikan hadiah perpisahan yang sempurna kepada Arsenal dengan membantu klub London Utara itu meraih kemenangan atas AC Milan di babak 16 besar Liga Champions (15/2/2012). Pertandingan leg pertama di San Siro akan menjadi pertandingan terakhir bagi Henry sebelum kembali ke klubnya, New York Red Bulls, menjelang awal musim Major League Soccer (MLS), liga primer di Amerika Serikat.

Penyerang asal Perancis yang bermain untuk Arsenal pada 1999-2007 ini mencetak gol pertamanya setelah kembali ke Arsenal dengan status pinjaman pada pertandingan melawan Leeds dan mencetak gol kemenangan pada injury time saat "The Gunners" melawan Sunderland, Sabtu lalu. Henry pun ingin menutup pertandingan terakhirnya bersama Arsenal dengan sempurna.

"Apakah saya akan emosional? Ketika datang ke Arsenal, saya selalu emosional. Itu adalah perasaan yang menajubkan pada hari Sabtu. Ketika saya melakukan pemanasan, para suporter mulai bertepuk tangan," kata Henry kepada The Sun seperti dilansir oleh Soccernet.

"Ini sangat spesial bagi saya, untuk dapat merayakan gol dengan suporter Arsenal yang datang dari jauh. Tapi sekarang kita melihat ke depan melawan Milan. Tidak pernah mudah untuk meraih kemenangan tandang di Liga Champions dan kami semua ingin mendapatkan sebuah momentum. Saya yakin semua pemain ingin melakukan semua cara," tuturnya.

Sementara, Pelatih Arsenal Arsene Wenger juga berharap Henry menambahkan catatan dalam laga perpisahan dengan "The Gunners".

"Dia menyelesaikan kisah legendanya dalam kejuaraan. Saya berharap dia akan menambahkan beberapa (kisah) di Liga Champions pada Rabu," ungkap pelatih berjuluk "The Professor" ini.

Henry Siap jika Dibutuhkan "The Gunners"


LONDON, KOMPAS.com — Penyerang Arsenal dengan status pinjaman, Thierry Henry, menyatakan kesediaannya untuk memperkuat Arsenal. Henry tidak bisa menolak jika "The Gunners" membutuhkannya kembali untuk mengisi posisi penyerang.

Striker asal Perancis ini tampil impresif di awal tahun 2012 ketika Arsenal meminjamnya. Dia sukses mencetak tiga gol untuk Arsenal selama dua bulan bermain untuk Arsenal setelah dipinjam dari klub asal Amerika, New York Red Bulls.

"Selalu saya katakan ini agak sulit bagi saya untuk mengatakan tidak jika Arsenal butuh bantuan saya suatu hari nanti. Saya akan selalu ada untuk mereka (Arsenal)," ujar Henry seperti dilansir Goal.com.

Henry diperkirakan akan bermain pada pertandingan terakhir masa peminjamannya ketika Arsenal berhadapan dengan AC Milan di ajang Liga Champions, Rabu (15/2/12) malam mendatang. Namun, dia merasa sangat emosional ketika peluit terakhir dibunyikan pada pertandingan terakhir di Premier League.

"Saya tidak pernah berpikir saya akan kembali dan bermain untuk Arsenal. Siapa tahu jika saya dapat mengatakan bahwa ini jelas akhirnya, bisa jadi berbeda. Siapa yang tahu? Ketika datang ke Arsenal, saya selalu emosional," ungkapnya.

Bacary Sagna dan van Persie Inginkan Thierry Henry Tinggal di Arsenal



PARIS, (PRLM).- Bacary Sagna dan Robin van Persie percaya bahwa Thierry Henry ingin tinggal lebih lama lagi bersama Arsenal, setelah menghabiskan masa peminjamannya dari New York Red Bulls.
Legenda Arsenal itu telah menikmati periode selama reuni sementara dengan mantan klubnya, mencetak 3 gol dalam 6 penampilannya membela The Gunners yang memicu tanda tanya dari penggemarnya apakah setelah pertandingan dengan AC Milan di Liga Champions merupakan pertandingan terakhir bagi Henry bagi Arsenal.
"Dia ingin tinggal, tapi ia ingin setia kepada New York," kata bek kanan Arsenal Bacary Sagna, seperti dikutip laman L'Equipe.
"Selama karirnya ia harus fokus, mencetak skor dan mengulanginya lagi dan lagi, tanpa berhenti dan menikmati saat ini karena ia bekerja seperti mesin," kata Robin van Persie.
"Tapi ia mengatakan kepada saya untuk pertama kalinya, ia benar-benar menyenangkan," katanya.
Henry sendiri menegaskan bahwa ia tidak akan memperpanjang masa kontrak peminjamannya bersama Arsenal untuk memastikan bahwa ia akan kembali ke Amerika Serikat untuk memulai musim terbaru MLS. Tapi ia tak mengesampingkan tentang suatu saat nanti akan kembali ke Emirates Stadium

Gervinho Minta Arsenal Pagari Van Persie




VIVAbola - Gervinho memperingatkan Arsenal untuk tidak menjual Robin van Persie dengan alasan apapun. Menurut Gervinho, sosok Van Persie merupakan panutan pemain-pemain Arsenal dan pantas dipertahankan manajemen The Gunners.

Masa depan Van Persie di Emirates Stadium masih tanda tanya. Top skor sementara Premier League dengan 22 gol ini tak kunjung meneken perpanjangan kontraknya. Tak heran jika sederet klub langsung mengantre termasuk Machester City, Real Madrid dan Barcelona.

"Saya tidak ingin Robin van Persie dijual. Arsenal sebuah tim yang butuh pesepakbola hebat dan pemimpin di lapangan, dan Van Persie adalah seorang pemain yang dapat mendorong rekan setimnya untuk bekerja lebih dan lebih selama pertandingan," kata Gervinho kepada France Football.

"Sebuah impian bermain bersama dia. Dia kapten, pemimpin dan itu tidak diragukan lagi. Saya telah melihat ini sejak pertama kali di klub. Saya yakin ketika lawan kami melihat Van Persie dalam tim, ada sebuah tekanan besar bagi mereka," lanjut pemain yang baru beraksi di Piala Afrika itu.

Ironinya, justru Van Persie yang tampaknya menunjukkan gelagat tak betah di klub. Pasalnya, Arsenal dianggap kurang serius untuk memburu gelar dan lebih sering melepas pemain bintangnya. Tujuh tahun sudah Arsenal tak merasakan gelar.
• VIVAbola

Szczesny: Milan Layak Menang

 
Ekspresi kiper Arsenal, Wojciech Szczesny (kanan), setelah gawangnya dijebol penyerang AC Milan, Zlatan Ibrahimovic (kiri), pada leg pertama 16 besar Liga Champions, di San Siro, Rabu (15/2/2012)._____________________________________________________________________________

MILAN, KOMPAS.com — Kiper Arsenal, Wojciech Szczesny, menilai AC Milan bermain lebih baik dan dengan begitu layak meraih kemenangan 4-0 atas timnya pada leg pertama 16 besar Liga Champions, di San Siro, Rabu (15/2/2012).

"Milan memiliki penyerang-penyerang terbaik di dunia. Zlatan Ibrahimovic menjadi salah satu dari pemain-pemain terbaik yang pernah menjadi lawanku. (Milan) memiliki kualitas di lini depan dan memanfaatkan itu dengan baik. Kami akan terus berjuang," ujar Szczesny.

"Kami tidak menunjukkan penampilan terbaik, tetapi Milan layak mendapat apresiasi. Mereka menghukum kami dalam setiap kesempatan. Kami kecewa, tetapi kami ingin memulihkan kepercayaan diri dan memberikan perlawanan di leg kedua. Hari ini, mereka lebih baik," tambahnya.

Kemenangan Milan ditentukan oleh gol Kevin-Prince Boateng (15), Robinho (38, 49), dan Zlatan Ibrahimovic (79, penalti). Ditambah dua assist untuk gol Robinho, Ibrahimovic menjadi man of the match laga tersebut.

Menurut catatan UEFA, selama pertandingan, Milan menguasai bola sebanyak 47 persen dan menciptakan lima tembakan akurat dari 16 usaha. Adapun Arsenal menciptakan lima peluang emas dari delapan percobaan.

Pertandingan leg kedua akan digelar di Emirates, 6 Maret mendatang.
Sumber :

Wenger: Secara Realistis, Arsenal Sudah Tersingkir


Salah satu ekspresi pelatih Arsenal, Arsene Wenger, saat anak-anak didiknya melawan AC Milan, pada laga leg pertama 16 besar Liga Champions, di San Siro, Rabu (15/2/2012).
_____________________________________________________________________________

MILAN, KOMPAS.com - Pelatih Arsenal, Arsene Wenger, menilai timnya sama sekali tidak memberikan perlawanan, ketika dikalahkan AC Milan 0-4, pada leg 16 besar Liga Champions di San Siro, Rabu (15/2/2012). Selain itu, menurutnya, dengan kekalahan seperti itu, Arsenal sangat sulit masuk delapan besar.

"Ini adalah salah satu malam yang tidak akan pernah Anda lupakan. Ini adalah malam terburuk kami di ajang Eropa. Kami dihukum dan layak mendapatkannya. Kami buruk dalam menyerang maupun bertahan. Menjadi semakin buruk karena kami mengikuti permainan (lawan). Masalahnya selalu sama, bola-bola atas, dan kami tak berdaya," ujar Wenger.

"Ini sulit dianalisis. Saya pikir sebaiknya tidak terlalu banyak membicarakan ini (leg pertama). Kami perlu menganalisis dengan kepala dingin dan bersatu untuk menghadapi pertandingan berikutnya (melawan Sunderland di putaran kelima Piala FA, Sabtu 18/2/2012)."

"Kami akan fokus kepada pertandingan kami berikutnya. Musim belum berakhir. Kami punya pertandingan besar hari Sabtu nanti, yang merupakan kesempatan bagus untuk menunjukkan bahwa kami punya karakter, kekuatan mental, dan bahwa kami bisa bangkit setelah kekalahan yang mengejutkan (seperti ini)."

"Anda bisa terus menyalahkan, tetapi kami harus bersatu dan memenangi pertandingan berikutnya. Para pemain sangat ambisius di Liga Champions musim ini. Mereka adalah orang pertama yang sangat sedih karena hasil ini. Hari ini, kami merasa tak berdaya untuk beradaptasi dengan pertandingan."

"Dengan kekalahan 0-4 seperti ini, saya tak bisa mengatakan bahwa saya sudah menyiapkan segalanya dengan sempurna. Namun, saya tidak percaya kami membuat kesalahan taktik yang besar. Kami tak punya pilihan lain. Saya merasa, kami lemah di sejumlah lini. Saya merasa, kami punya masalah yang sama di sejumlah lini, tetapi saya tak berpikir bahwa kami akan gagal mencetak gol."

"Mari bersikap realistis. Kita tidak berada di dunia mimpi. Mungkin, secara statistik,ada peluang sebesar dua atau lima persen. (Mengenai peluang lolos) kami harus menunjukkan penampilan yang jauh lebih baik dari hari ini (pada leg kedua) dan Anda tak pernah tahu hasilnya. Namun, Anda harus mengatakan, bahwa dengan pemikiran realistis, kami sudah tersingkir," tuturnya. 

Prestasi Arsenal Di Lapangan



Prestasi
Selain rekor tak terkalahkannya sebanyak 49 kali menjadi yang terpanjang di Inggris hingga saat ini, Arsenal juga mempunyai banyak prestasi lainnya, yaitu:
  • Liga Inggris: 13
1931, 1933, 1934, 1935, 1938, 1948, 1953, 1971, 1989, 1991, 1998, 2002, 2004
  • Piala FA: 10
1930, 1936, 1950, 1971, 1979, 1993, 1998, 2002, 2003, 2005
  • Piala Liga: 2
1987, 1993 dan menjadi finalis pada tahun 1968, 1969, 1988, 2007
  • FA Charity Shield/FA Community Shield:11
1930, 1931, 1933, 1934, 1938, 1948, 1953, 1991 (juara bersama dengan Tottenham), 1998, 1999, 2002, 2004
  • Piala Winners: 1
1994 dan dua kali menjadi finalis pada tahun 1980 dan 1995
  • Piala UEFA: 1
1971 (waktu itu masih bernama Inter-Cities Fairs Cup, berubah nama menjadi Piala UEFA sejak musim 1970-71) dan sekali menjadi finalis pada musim 1999-00
  • Liga Champions: 0
menjadi finalis pada musim 2005-06
  • Piala Emirates: 2
2007, 2010

Sejarah Arsenal



Nah… bagi para The Gunners Mania, inilah saatnya bagi kalian semuanya untuk mengetahui sejarah Arsenal yang sebenarnya….. Jangan ngaku The Gunners mania kalo belum baca…
Ok, Selamat selamat membaca…..
Arsenal FC
( THE GUNNERS)


Nama lengkap
Arsenal Football Club
Julukan
The Gunners
Didirikan
1886 dengan nama Dial Square
Lapangan
Stadion Emiates
Kapasitas
60.500
Ketua
Peter Hill-Wood
Manajer
Arsene Wenger
Liga
Liga Utama Inggris 2009-2010 peringkat 3 di Liga Utama Inggris
Arsenal Football Club (dikenal pula sebagai Arsenal atau The Gunners) adalah klub sepak bola profesional Inggris yang berbasis di London Utara, London. Klub ini bermain di Liga Utama Inggris dan merupakan salah satu klub tersukses dalam sepak bola Inggris. Arsenal juga merupakan anggota kelompok G-14 yang terdiri dari klub-klub utama sepak bola di Eropa.

Sejarah Klub

Era 1886-1980

Arsenal didirikan di daerah Woolwich, bagian tenggara kota London pada 1886 dengan nama Dial Square, lalu dengan cepat berganti nama menjadi Royal Arsenal. Tahun 1891 nama mereka diganti menjadi Woolwich Arsenal. Pada tahun 1913, klub ini pindah ke utara, yaitu ke Stadion Highbury, yang menjadi markas mereka hingga Mei 2006. Saat pindah lapangan, nama depan klub mereka, yaitu Woolwich dihapus sehingga hanya nama Arsenal yang tersisa. Selain itu karena dekat dengan markas Tottenham Hotspur, maka tak heran jika pertandingan Arsenal vs Tottenham Hotspur disebut “North London derby“.
Kejayaan Arsenal pertama kali diawali oleh pelatih Herbert Chapman yang melatih pada tahun 1925-1935 dan berhasil menjuarai beberapa kompetisi domestik Inggris (Piala FA, titel Liga Utama, dan Charity Shield) sekaligus mendominasinya. Sedangkan prestasi terbaik Arsenal di Eropa pertama kali terjadi pada musim 1969/70, di ajang Fairs Cup (pendahulu Pala UEFA). Arsenal menjadi juara untuk pertama kalinya dan sekaligus terakhir di ajang Fairs Cup (Fairs Cup diganti Piala UEFA sejak musim 1971/72) setelah berhasil mengalahkan R.S.C. Anderlecht dengan agregat 4-3 yang pada saat itu klub ini dilatih oleh Bertie Mie. Sepanjang tahun 1980an Arsenal berhasil menambah koleksi Arsenal dengan beberapa gelar domestik.

Era 1990-sekarang

Di tahun 1991, Arsenal menjadi juara bersama dengan Tottenham di Community Shield setelah hasil kedudukan imbang. Prestasi Arsenal di Eropa kembali membaik setelah pada tahun 1994, ditangan pelatih George Graham, Arsenal kembali juara di kancah Eropa setelah mengalahkan Parma FC dengan skor 1-0. Arsenal berhasil kembali ke final pada tahun berikutnya, 1995, namun kali ini dikalahkan olehReal Zaragoza dengan skor 2-1.
Kedatangan pelatih Arsene Wenger ke Arsenal pada tahun 1996 berhasil membuat Arsenal kembali berjaya dan berhasil merusak dominasi Manchester United di Liga Utama Inggris saat itu. Arsenal berhasil menjadi runner-up di ajang Piala UEFA pada tahun 2000 setelah melawan Galatasaray lewat adu penalti 4-1. Pada musim 2003-2004 hingga awal musim 2004-2005, Arsenal berhasil mencetak rekor 49 pertandingan tak terkalahkan dan mematahkan rekor milik Nottingham Forest F.C. (42 kali) yang merupakan rekor tak terkalahkan terpanjang di dalam sejarah sepakbola Inggris. Pada musim 2005-2006, Arsenal kembali meraih prestasi di kancah Eropa dengan menjadi finalis Liga Champions setelah dikalahkan  FC Barselona 2-1 di Stade de France, Paris. Hiks2…… Padahal dah unggul duluan, tapi salut buat Arsenal bisa mencetak gol duluan lewat sundulan Campbell….. Pokoknya maju terus Arsenal, with your Young Gunners.

Stadion

Sejak berdiri, Arsenal beberapa kali pindah stadion. Mulai dari memakai sebuah lapangan di Woolwich yang bernama Manor Ground, lalu pindah ke London Utara, sekaligus membangun Stadion Highbury dan dipakai pertama kali dipakai pada tahun 1913. Stadion ini dipakai Arsenal hingga musim 2005/06 (atau berusia kurang lebih 93 tahun). Pertandingan terakhir yang digelar di Stadion Highbury adalah Liga Utama Inggris, yaitu Arsenal vs Wigan Athletic yang berhasil dimenangkan oleh Arsenal dengan skor 4-2 dengan tiga gol dari Thierry Henry.
Sejak bulan Juli 2006 sampai sekarang, klub ini menempati markas barunya, Stadion Emirates yang berkapasitas 60.500 kursi dan terletak di Ashburton Grove dan peresmian pemakaian Stadion Emirates sekaligus pertandingan pertama yang digelar adalah dengan diadakannya sebuah pertandingan persahabatan antara Arsenal dengan para pemain legenda Belanda untuk perpisahan Dennisa Bergkamp, seorang mantan penyerang Arsenal. Selamat tinggal Bergkamp. Bergkamp merupakan salah satu legenda buat Arsenal. Bergkamp juga yang membawa perubahan dari cara bermain klub2 inggris yang bermain dengan metode kick and rush….

Prestasi

Selain rekor tak terkalahkannya (49 kali) menjadi yang terpanjang di Inggris, Arsenal juga mempunyai banyak prestasi lainnya, yaitu:
1931, 1933, 1934, 1935, 1938, 1948, 1953, 1971, 1989, 1991, 1998, 2002, 2004
1930, 1936, 1950, 1971, 1979, 1993, 1998, 2002, 2003, 2005
1987, 1993, menjadi finalis pada tahun 1968, 1969, 1988, 2007
1930, 1931, 1933, 1934, 1938, 1948, 1953, 1991 (juara bersama dengan Tottenham), 1998, 1999, 2002, 2004
1994, dua kali menjadi finalis pada tahun 1980 dan 1995
1971 (waktu itu masih bernama Fairs Cup, berubah nama menjadi Piala UEFA sejak tahun 1972), sekali menjadi finalis pada tahun 2000
menjadi finalis pada tahun 2006
  • Piala Emirates: 1